Pelajari Penanganan Covid-19, Wakil Rakyat Tabalong Sambangi Banjarbaru

REPUBLIKPOST.COM – Sejumlah wakil rakyat di gedung parlemen Kabupaten Tabalong menyambangi Kantor Sektetariat Daerah (Setda) Kota Banjarbaru.

Kedatangan mereka untuk mengetahui sekaligus mempelajari beragam program pemerintah yang tengah berjalan, tak terkecuali formula soal penanganan pandemi Covid-19.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabalong, H Supoyo, S. Pt. ,M.P., M.H., membeberkan alasan pihaknya menjadikan Kota Idaman sebagai salah satu daerah dalam agenda kunjungan kerja, karena dinilai mampu menekan lonjakan virus corona.

“Kota Banjarbaru saat ini berada di level IV sesuai dengan apa tadi yang disampaikan oleh Wali Kota Banjarbaru tadi. Semoga sharing ini akan bermanfaat bagi kita semua,” ucapnya saat menyambangi Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru, Jumat (27/8/21).

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, S.H., M.H., saat memaparkan formula penanganan pandemi Covid-19 dihadapan rombongan Komisi III DPRD Tabalong. Foto/Humpro Banjarbaru

Sementara, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufri Ariffin, S.H., M.H., menyatakan meski masih berstatus level empat, kasus serta angka kematian Covid-19 mulai perlahan melandai. Trend baik itu turut diikuti dengan meningkatnya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh.

Ia pun membeberkan, keberhasilan dalam mengendalikan penyebaran pandemi berkat gotong royong antara elemen maupun seluruh organisasi yang ada.

Hampir setiap hari, Pemkot bersama relawan melakukan berbagai upaya optimal seperti bantuan asupan maupun makanan siap saji, hingga pemantauan rutin terhadap pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman).

“Penurunan kasus ini atas kerjasama dari pemerintah kota dan seluruh elemen yang ada di Kota Banjarbaru. Baik itu dari OKP serta organisasi kemasyarakatan lainnya bersama-sama berjibaku untuk melawan Covid-19,” papar Aditya didampingi Wakil Wali Kota Banjarbaru kala berbincang santai dengan rombongan Komisi III DPRD Tabalong.

Kini, Pemkot Banjarbaru diketahui tengah mengoptimalkan penerapan 3T (testing, tracing, treatment) untuk mempercepat pemetaan atau pelacakan terhadap penyebaran kasus Covid-19.

Selain itu, kata Aditya, pihaknya juga terus menegakkan protokol kesehatan ketat sembari dibalut dengan sosialiasi dan edukasi terhadap masyarakat agar mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan.

“Memang risikonya apabila kita melaksanakan 3T ini secara maksimal, maka otomatis kasus itu juga akan meningkat, karena akan terlacak orang-orang yang terpapar baik itu ada gejala maupun tidak,” jelasnya menambahkan.

Meminjam data Satgas Covid-19 Kota Banjabaru, per Jumat (27/8/21) hari ini, terdapat 48 pasien dinyatakan terbebas dari virus corona. Sedangkan, penambahan kasus positif mencapai 94 orang dan 3 pasien meninggal dunia. (rp)