Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merasa Dirugikan, Puluhan Sopir di Tapin Layangkan Surat kepada Presiden Jokowi

REPUBLIKPOST.COM, KABUPATEN TAPIN – Puluhan sopir angkutan batu bara memadati halaman depan salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Tapin. Mereka datang dengan membawa spanduk berukuran 3x2 meter yang kemudian dibentangkan di sekitar titik kumpul.

Tak tanggung-tanggung, para sopir bahkan menancapkan empat baliho sekaligus. Aksi ini dilancarkan lantaran mereka merasa dirugikan dengan penutupan Jalan Hauling Underpass Km. 101.

Dalam baliho itu terpampang sederet kalimat tuntutan yang mereka layangkan kepada Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Panglima TNI, Gubernur Kalimantan Selatan, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Kapolda Kalimantan Selatan, Danrem 101 Antasari, Bupati Tapin, Ketua DPRD Tapin, Kapolres Tapin serta Dandim 1010 Tapin.

“Kami Mohon police line underpass KM 101 Antang Gunung Meratus DIBUKA KEMBALI, dikarenakan merugikan kami yang menggantungkan hidup disini, puluhan tongkang, ribuang truk, ribuan supir, ratusan mekanik, puluhan ribu orang yang bergantung dari aktivitas ini. Tolong jangan jadikan kami pengangguran. TOLONG KAMI!!! Beras, lauk, Minyak Goreng Di Rumah sudah habis,” tulis tuntutan dalam spanduk tersebut.

Puluhan sopir layangkan tuntutan
Puluhan sopir menuntut pembukaan kembali akses jalan. Foto/Istimewa 

Salah seorang sopir, Sanun Sunarwanto menyatakan langkah itu terpaksa diambil pihaknya lantaran tak ada kejelasan terkait jadwal pembukaan jalan tersebut. Padahal, sebutnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses untuk hilir mudik dalam memenuhi kebutuhan perut.

“Hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan Jalan Hauling akan dibuka, sehingga kami nekat membuat surat terbuka,” sebutnya.

Saat ini, sambungnya, ada ribuan sopir angkutan yang menjadi korban dari penutupan akses. Secara rinci, terdapat 16 kode truk angkutan yang kerap melintas di kawasan tersebut. Setiap kode diketahui terdiri hingga 100 unit truk, sehingga jika ditotalkan terdapat 1600 truk yang tak dapat beroperasional.

“Total 3.200 sopir angkutan yang terdampak dan terancam pengangguran apabila jalan tidak segera dibuka,” tegasnya.

Lantas, ia pun menuntut kepada pihak terkait agar segera melakukan pembukaan jalan tersebut. Sementara, ihwal permasalahan yang menggerogoti di tubuh perusahaan, pihaknya tegas menolak enggan untuk terlibat.

“Kalau ada permasalahan antara perusahaan tolong jangan libatkan kami para supir, karena kami yang tidak tahu apa – apa!!! malah yang paling dirugikan,” tandasnya. (rp)

Posting Komentar untuk "Merasa Dirugikan, Puluhan Sopir di Tapin Layangkan Surat kepada Presiden Jokowi"