Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Covid-19, Omzet Penjualan Pigura di Kawasan Sekumpul Anjlok

REPUBLIKPOST.COM – Dengan julukan Serambi Makkah, tak heran jika beragam wisata religi menjamur di Kabupaten Banjar. Namun, sejak pandemi mendera, tujuan favorit para peziarah di Banua tersebut terpaksa ditutup.

Rupanya, pembatasan ini memberikan dampak domino yang sangat luar biasa. Tak terkecuali turut dirasakan oleh pedagang-pedagang pigura yang lazimnya menjajakan dagangan di sekitar tempat-tempat religi tersebut.

Pigura Abah Guru Sekumpul
Pendapatan penjual pigura di kawasan Sekumpul anjlok selama masa pandemi. Foto/Republikpost.com

Hampir dua tahun terakhir, mereka mengaku harus rela kehilangan omzet hingga separuh dari biasanya. Rincinya, jika pada kondisi normal mereka mampu meraup Rp2 - 4 juta, sedangkan kini mendapat sejuta saja sudah sangat kesulitan.

"Masalah ini terjadi karena adanya pandemi Covid-19," ujar Fakhri yang berdangang di kawasan Simpang 4 sekumpul, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar.

Menurutnya, kondisi sulit itu kian diperparah dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dijalankan pemerintah.

Ia pun berharap, baik pemerintah pusat maupun daerah dapat bijak dalam mengambil keputusan, sehingga sektor ekonomi maupun kesehatan bisa berjalan seirama.

"Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi terhadap masyarakat kita akan terbebas dari Covid-19, sehingga bisa berjalan normal seperti sebelumnya," harapnya dengan nada lirih.

Untuk diketahui, penjaja pigura ini biasanya banyak dijumpai di sudut-sudut Kota Martapura. Terutama di sekitar kawasan menuju Kubah KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau yang kerap dikenal Abah Guru Sekumpul. (rp)

Posting Komentar untuk " Covid-19, Omzet Penjualan Pigura di Kawasan Sekumpul Anjlok"