PPKM, Pedagang Kecil Mengaku Tercekik
REPUBLIKPOST.COM – Ditengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para pedagang kecil kian merasa tercekik. Dalam situasi ini, rata-rata dari mereka mengaku untuk balik modal saja harus bersusah payah, belum lagi memikirkan soal perut dan menjaga dapur sehingga tetap ngebul.
Tak sedikit dari mereka yang harus tersisihkan dan gulung
tikar. Beberapa lainnya memilih banting setir serta sisanya lagi memutuskan
mencari pemasukan tambahan, demi bertahan pada situasi yang serba tidak pasti.
"Dulu pendapatan saya dalam sehari bisa mencapai satu hingga
dua juta. Kini mengantongi seratus ribu saja sudah syukur," kata salah satu
pedagang pakaian di Pasar Batuah Martapura, Salmiyah (40), Sabtu (4/9/2021).
![]() |
Ilustrasi. Suasana di salah satu pasar tradisional di Indonesia. Foto/Pexels.com/Christian Wong |
Biasanya, Salmiyah mampu menghabiskan puluhan lembar pakaian dalam setiap hari. Namun, sejak pandemi mendera keuntungan besar dari penjualan rupanya hanya angan-angan semata.
Kini ia pun harus memutar otak dengan menjajal profesi lain
agar menambah kran pemasukan. Seluruh pendapatan sampingan tersebut kemudian
dipergunakan untuk bertahan hidup bersama sang keluarga.
"Jadi sembari saya berjualan pakaian, saya juga
menjajakan kue. Dari hasil jual kue tersebut bisa digunakan untuk makan bersama
dengan keluarga," ujarnya dengan nada lirih.
Selama menjalani pekerjaan, ia tegas menyebut tak keberatan
jika harus berkutat dengan protokol kesehatan. Namun, dirinya menolak keras
jika kebijakan pengetatan aktivitas harus kembali diperpanjang.
Tak banyak yang diminta, Salmiyah hanya menaruh harapan
besar agar pemerintah dapat memberikan kebijakan yang mampu meringankan nasib
para pedagang kecil seperti dirinya.
"Kalau bisa cukup dengan memperketat protokol kesehatan
saja agar pelanggan tidak takut untuk datang ke pasar. Sehingga kami juga tidak
menderita seperti ini," pintanya. (rp)
Posting Komentar untuk "PPKM, Pedagang Kecil Mengaku Tercekik"